Penerapan Teori dalam Penelitian
Kualitatif, Kuantitatif, dan Campuran
Latar
Belakang Permasalahan :
Kimia merupakan suatu
ilmu yang mempunyai peranan penting didalam kehidupan sehari-hari. Kimia juga
dianggap sebagai subjek yang sangat menantang untuk dipelajari karena
didalamnya terdapat bahasa yang unik, struktur matematika yang kompleks dan juga
banyak konsep yang abstrak. Materi pada pelajaran kimia yang diajarkan di
SMA/sederajat saat ini banyak yang bersifat pemahaman konsep dan perhitungan,
sehingga diperlukan keaktifan dan keseriusan peserta didik dalam proses
pembelajaran untuk dapat menguasai kompetensi minimal yang telah ditetapkan.
Salah satu materi kimia yang membutuhkan pemahaman konsep adalah materi larutan elektrolit dan larutan non elektrolit. Larutan elektrolit dan larutan non-elektrolit adalah salah satu materi kimia yang diajarkan di kelas X SMA. Materi ini mencakup pengetahuan konseptual, factual dan prosedural. Peserta didik seringkali merasa kesulitan mempelajari materi ini. Kesulitan peserta didik mempelajari materi larutan elektrolit dan larutan non elektrolit ini disebabkan karena materi yang dipelajari bersifat mikroskopik sehingga tidak dapat dibayangkan oleh si peserta didik.
Selain itu dalam
pembelajaran kimia yang berlangsung di sekolah juga masih berpusat pada guru (teacher
center), dimana guru mendominasi pembelajaran menggunakan metode ceramah
sehingga siswa kesulitan mengaitkan pembelajaran yang mereka dapatkan dengan
fenomena yang ada disekeliling mereka, kurang aktif dalam bertanya dan
memberikan pendapat.
Adapun salah satu cara untuk mengatasi kesulitan belajar yang dialami peserta didik tersebut yaitu dengan memilih dan menerapkan metode seperti model pembelajaran yang sesuai serta media pembelajaran yang dapat menarik minat siswa untuk belajar, seperti bahan ajar berupa lembar kerja peserta didik elektronik (e-LKPD). Dengan menerapkan metode dan media yang menarik, maka akan mampu meningkatkan minat dan memberikan pengalaman belajar efektif yang menyenangkan bagi peserta didik. Sehingga peserta didik akan mendapatkan pengalaman belajar yang bermakna.
Penelitian Relevan
Daryamti,
Fitriani, dan Fadhilah (2018) melakukan penelitian pengembangan lembar kerja
peserda didik berbasis Predict-Observe-Explain (POE) pada sub materi sifat
senyawa ion dan kovalen. Dimana dari hasil penelitiannya diperoleh kesimpulan
bahwa media LKPD yang dipakai sangat valid dan sangat praktis digunakan sebagai
bahan penunjang dalam proses pembelajaran.
Gultom
(2018) juga melakukan penelitian tentang penerapan model pembelajaran
Predict-Observe-Explain (POE) untuk meningkatkan keterampilan proses sains,
sikap ilmiah, dan kemampuan kognitif siswa. Dari penelitiannya ditemukan bahwa pembelajaran
dengan model POE ini dapat
menjadikan peserta didik lebih termotivasi untuk menyelidiki konsep yang mereka
belum ketahui, serta kemampuan belajar siswa menjadi meningkat dan kesalah
pahaman siswa dalam memahami materi dapat diatasi dengan menggunakan strategi
penerapan model POE.
Berdasarkan dari
hasil uraian penelitian diatas, untuk menciptakan proses pembelajaran yang mengaktifkan
peserta didik, berlangsung dengan menyenangkan dan bermakna dapat
dilakukan
dengan cara menggunakan media e-LKPD berbasis Predict, Observe, Explain (POE). LKPD merupakan lembar kerja peserta
didik yang dibuat untuk memungkinkan peserta didik dapat belajar secara mandiri
menurut kemampuan dan minat serta mengaktifkan peserta didik dalam proses
kegiatan belajar mengajar.
Herawati dkk
(2016) menyatakan bahwa LKPD interaktif merupakan suatu media alternative yang
menyajikan materi dan latihan soal-soal dalam sebuah komputer yang dapat
meningkatkan wawasan peserta didik mengenai materi pembelajaran. LKPD
elektronik merupakan kumpulan lembaran latihan peserta didik yang dikerjakan
secara digital dan dilakukan secara sistematis serta berkesinambungan selama
jangka waktu tertentu. Lembaran latihan elektronik digunakan untuk meningkatkan
kemampuan umum berkomunikasi, berpikir kritis, memecahkan masalah, dan
kemampuan kerjasama tim. Menurut Noor dkk (2019) penggunaan LKPD akan
memberikan hasil yang memuaskan jika ditambahkan basis didalam LKPD tersebut.
Oleh karena latar belakang tersebut, maka peneliti bermaksud melakukan penelitian dengan judul “Pengembangan e-LKPD berbasis Predict-Observe-Explain (POE) pada Materi Larutan Elektrolit dan Larutan Non-elektrolit Kelas X SMA”.
Teori
Belajar Terhadap Media Pembelajaran dan Model Pembelajaran Predict-Observe-Explain (POE)
Sebagai
bahan masukan dalam perumusan rencana pembelajaran, maka teori belajar menjadi
salah satu hal penting yang sangat dibutuhkan dalam merencanakan sebuah
kegiatan pembelajaran. Teori belajar ini sengaja dirancang untuk dijadikan
landasan dalam proses belajar dan pembelajaran. Dalam hal ini, teori belajar
menjadi bahan penentu untuk tujuan, metode, isi, media, serta evaluasi yang
diperlukan dalam proses pelaksanaan pembelajaran yang sedang direncanakan.
Menurut
Ertikanto (2016) dalam Nurlaili (2018) model pembelajaran POE merupakan model
yang efisien untuk menciptakan diskusi para siswa mengenai konsep ilmu pengetahuan.
Menurut Santhiy dan Mulyani (2015) dalam Nurlaili (2018), model pembelajaran
POE ini dapat memberikan keyakinan kepada siswa terhadap kebenaran dari materi
pembelajaran, dikarenakan dengan siswa dapat mengamati secara langsung maka
akan memberikan siswa kesempatan untuk membangun pengetahuan baru. Selain itu,
penerapan model ini dapat membantu memfasilitasi siswa dalam melakukan
aktivititas pemebelajaran.
Adapun tahapan
dalam model pembelajaran Predict, Observe and Explain (POE) yaitu, yang pertama
siswa melakukan tahap Predict atau prediksi, yaitu siswa membuat prediksi
solusi dari permasalahan dan memperkirakan hasil dari yang akan dilakukan pada
langkah berikutnya. Untuk membuat prediksi, siswa dibebaskan berpikir seluas-luasnya
sesuai dengan pengetahuannya tanpa batasan dari guru. Kedua, tahap Observe atau
observasi, yaitu pada tahap ini siswa mengamati atau melihat eksperimen. Pada tahap
ini siswa boleh bertukar pengetahuan awal bersama teman lainnya. Tahap terakhir
yaitu tahap Explain atau menjelaskan, yaitu siswa membandingkan hasil
pengamatan dalam observasi dengan prediksi nya kemudian membuat penjelasan
berdasarkan pengetahuan dan pengalaman belajar yang telah dilaluinya pada
tahapan sebelumnya.
Berdasarkan penjelasan
diatas, maka dapat dikatakan bahwa langkah-langkah dalam model pembelajaran Predict-Observe-Explain (POE) yang
digunakan untuk mengembangkan e-Lkpd berbasis POE ini sesuai dengan teori
belajar konstruktivisme. Dimana pada setiap tahapan pelaksanaan model
pembelajaran POE ini mengajak peserta didik untuk melibatkan pengetahuan yang
dimilikinya serta dalam model ini peserta didik juga membina dirinya sendiri dalam
menyelesaikan masalah.
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusAnis Nabila (RSA1C117014) , saya ingin mengkritik sedikit tentang teori pembelajaran yang sudah d buat oleh saudari endah Menurut saya teori model pembelajaran poe yg d sampaikan saudari sudah cukup baik, namun agar model pembelajaran poe ini bisa meyakin kan pembaca untuk meneliti pengembangan lkpd berbasis poe ini, alangkah baiknya saudari memberi penjelasan tentang kelebihan dan kekurangan dalam model tersebut
BalasHapus