Senin, 28 September 2020

 

Penerapan Teori dalam Penelitian Kualitatif, Kuantitatif, dan Campuran

Latar Belakang Permasalahan :

Kimia merupakan suatu ilmu yang mempunyai peranan penting didalam kehidupan sehari-hari. Kimia juga dianggap sebagai subjek yang sangat menantang untuk dipelajari karena didalamnya terdapat bahasa yang unik, struktur matematika yang kompleks dan juga banyak konsep yang abstrak. Materi pada pelajaran kimia yang diajarkan di SMA/sederajat saat ini banyak yang bersifat pemahaman konsep dan perhitungan, sehingga diperlukan keaktifan dan keseriusan peserta didik dalam proses pembelajaran untuk dapat menguasai kompetensi minimal yang telah ditetapkan.

Salah satu materi kimia yang membutuhkan pemahaman konsep adalah materi larutan elektrolit dan larutan non elektrolit. Larutan elektrolit dan larutan non-elektrolit adalah salah satu materi kimia yang diajarkan di kelas X SMA. Materi ini mencakup pengetahuan konseptual, factual dan prosedural. Peserta didik seringkali merasa kesulitan mempelajari materi ini. Kesulitan peserta didik mempelajari materi larutan elektrolit dan larutan non elektrolit ini disebabkan karena materi yang dipelajari bersifat mikroskopik sehingga tidak dapat dibayangkan oleh si peserta didik.

Selain itu dalam pembelajaran kimia yang berlangsung di sekolah juga masih berpusat pada guru (teacher center), dimana guru mendominasi pembelajaran menggunakan metode ceramah sehingga siswa kesulitan mengaitkan pembelajaran yang mereka dapatkan dengan fenomena yang ada disekeliling mereka, kurang aktif dalam bertanya dan memberikan pendapat.

Adapun salah satu cara untuk mengatasi kesulitan belajar yang dialami peserta didik tersebut yaitu dengan memilih dan menerapkan metode seperti model pembelajaran yang sesuai serta media pembelajaran yang dapat menarik minat siswa untuk belajar, seperti bahan ajar berupa lembar kerja peserta didik elektronik (e-LKPD). Dengan menerapkan metode dan media yang menarik, maka akan mampu meningkatkan minat dan memberikan pengalaman belajar efektif yang menyenangkan bagi peserta didik. Sehingga peserta didik akan mendapatkan pengalaman belajar yang bermakna.

Penelitian Relevan

Daryamti, Fitriani, dan Fadhilah (2018) melakukan penelitian pengembangan lembar kerja peserda didik berbasis Predict-Observe-Explain (POE) pada sub materi sifat senyawa ion dan kovalen. Dimana dari hasil penelitiannya diperoleh kesimpulan bahwa media LKPD yang dipakai sangat valid dan sangat praktis digunakan sebagai bahan penunjang dalam proses pembelajaran.

Gultom (2018) juga melakukan penelitian tentang penerapan model pembelajaran Predict-Observe-Explain (POE) untuk meningkatkan keterampilan proses sains, sikap ilmiah, dan kemampuan kognitif siswa. Dari penelitiannya ditemukan bahwa pembelajaran dengan model            POE ini dapat menjadikan peserta didik lebih termotivasi untuk menyelidiki konsep yang mereka belum ketahui, serta kemampuan belajar siswa menjadi meningkat dan kesalah pahaman siswa dalam memahami materi dapat diatasi dengan menggunakan strategi penerapan model POE.

Berdasarkan dari hasil uraian penelitian diatas, untuk menciptakan proses pembelajaran yang mengaktifkan peserta didik, berlangsung dengan menyenangkan dan bermakna dapat dilakukan dengan cara menggunakan media e-LKPD berbasis Predict, Observe, Explain (POE). LKPD merupakan lembar kerja peserta didik yang dibuat untuk memungkinkan peserta didik dapat belajar secara mandiri menurut kemampuan dan minat serta mengaktifkan peserta didik dalam proses kegiatan belajar mengajar.

Herawati dkk (2016) menyatakan bahwa LKPD interaktif merupakan suatu media alternative yang menyajikan materi dan latihan soal-soal dalam sebuah komputer yang dapat meningkatkan wawasan peserta didik mengenai materi pembelajaran. LKPD elektronik merupakan kumpulan lembaran latihan peserta didik yang dikerjakan secara digital dan dilakukan secara sistematis serta berkesinambungan selama jangka waktu tertentu. Lembaran latihan elektronik digunakan untuk meningkatkan kemampuan umum berkomunikasi, berpikir kritis, memecahkan masalah, dan kemampuan kerjasama tim. Menurut Noor dkk (2019) penggunaan LKPD akan memberikan hasil yang memuaskan jika ditambahkan basis didalam LKPD tersebut.

Oleh karena latar belakang tersebut, maka peneliti bermaksud melakukan penelitian dengan judul “Pengembangan e-LKPD berbasis Predict-Observe-Explain (POE) pada Materi Larutan Elektrolit dan Larutan Non-elektrolit Kelas X SMA”.

Teori Belajar Terhadap Media Pembelajaran dan Model Pembelajaran Predict-Observe-Explain (POE)

Sebagai bahan masukan dalam perumusan rencana pembelajaran, maka teori belajar menjadi salah satu hal penting yang sangat dibutuhkan dalam merencanakan sebuah kegiatan pembelajaran. Teori belajar ini sengaja dirancang untuk dijadikan landasan dalam proses belajar dan pembelajaran. Dalam hal ini, teori belajar menjadi bahan penentu untuk tujuan, metode, isi, media, serta evaluasi yang diperlukan dalam proses pelaksanaan pembelajaran yang sedang direncanakan.

Menurut Ertikanto (2016) dalam Nurlaili (2018) model pembelajaran POE merupakan model yang efisien untuk menciptakan diskusi para siswa mengenai konsep ilmu pengetahuan. Menurut Santhiy dan Mulyani (2015) dalam Nurlaili (2018), model pembelajaran POE ini dapat memberikan keyakinan kepada siswa terhadap kebenaran dari materi pembelajaran, dikarenakan dengan siswa dapat mengamati secara langsung maka akan memberikan siswa kesempatan untuk membangun pengetahuan baru. Selain itu, penerapan model ini dapat membantu memfasilitasi siswa dalam melakukan aktivititas pemebelajaran.

Adapun tahapan dalam model pembelajaran Predict, Observe and Explain (POE) yaitu, yang pertama siswa melakukan tahap Predict atau prediksi, yaitu siswa membuat prediksi solusi dari permasalahan dan memperkirakan hasil dari yang akan dilakukan pada langkah berikutnya. Untuk membuat prediksi, siswa dibebaskan berpikir seluas-luasnya sesuai dengan pengetahuannya tanpa batasan dari guru. Kedua, tahap Observe atau observasi, yaitu pada tahap ini siswa mengamati atau melihat eksperimen. Pada tahap ini siswa boleh bertukar pengetahuan awal bersama teman lainnya. Tahap terakhir yaitu tahap Explain atau menjelaskan, yaitu siswa membandingkan hasil pengamatan dalam observasi dengan prediksi nya kemudian membuat penjelasan berdasarkan pengetahuan dan pengalaman belajar yang telah dilaluinya pada tahapan sebelumnya.

Berdasarkan penjelasan diatas, maka dapat dikatakan bahwa langkah-langkah dalam model pembelajaran Predict-Observe-Explain (POE) yang digunakan untuk mengembangkan e-Lkpd berbasis POE ini sesuai dengan teori belajar konstruktivisme. Dimana pada setiap tahapan pelaksanaan model pembelajaran POE ini mengajak peserta didik untuk melibatkan pengetahuan yang dimilikinya serta dalam model ini peserta didik juga membina dirinya sendiri dalam menyelesaikan masalah.

 

 

2 komentar:

  1. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  2. Anis Nabila (RSA1C117014) , saya ingin mengkritik sedikit tentang teori pembelajaran yang sudah d buat oleh saudari endah Menurut saya teori model pembelajaran poe yg d sampaikan saudari sudah cukup baik, namun agar model pembelajaran poe ini bisa meyakin kan pembaca untuk meneliti pengembangan lkpd berbasis poe ini, alangkah baiknya saudari memberi penjelasan tentang kelebihan dan kekurangan dalam model tersebut

    BalasHapus

  Penerapan Teori dalam Penelitian Kualitatif, Kuantitatif, dan Campuran Latar Belakang Permasalahan : Kimia merupakan suatu ilmu yang m...