LAPORAN
PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK II
PERCOBAAN 4
“
PEMBUATAN SENYAWA ORGANIK ESTER METIL SALISILAT (MINYAK GANDAPURA)”
DISUSUN
OLEH :
ENDAH SULITYAWATI. RYT
(RSA1C117013)
DOSEN
PENGAMPU :
Dr. Drs. SYAMSURIZAL ,
M.Si
PROGRAM
STUDI PENDIDIKAN KIMIA
JURUSAN
PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS
KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS
JAMBI
2019
Perlakuan
|
Hasil Pengamatan
|
Labu dasar bulat yang berisi campuran asam salisilat 28 gr, methanol 81ml, dan
asam sulfat pekat 8 ml, dikocok.
|
Larutan
berwarna bening
|
Selanjutnya, refluks selama 1,5 jam biarkan campuran
menjadi dingin kemudian destilasi dengan penangas air. Setelah destilasi
dinginkan larutan dan tuang kedalam corong pisah + 250 ml air kocok kuat-kuat
|
Terbentuknya 2 lapisan zat cair dan warna larutan berubah sedikit menjadi kuning
|
Tambahkan larutan NaHCO3 dan magnesium sulfat
|
Larutan
mengering dan terbentuk ester salisilat
|
Saring dan filtratnya langsung
ditampung dalam labu destilasi, kemudian destilasi diatas penangas
|
Terbentuk bau khas
seperti balsam
|
Di dinginkan
|
Larutan bening dan bau balsam (Minyak
gadapura)
|
VII. Data Pengamatan
VIII. Pembahasan
Pada percobaan kali ini yaitu tentang pembuatan senyawa organik
ester metil salisilat atau minyak gandapura. Tujuan dilakukannya percobaan ini
yaitu agar dapat mengetahui dan memahami cara pembuatan minyak gandapura secara
sintetis dari asam salisilat dan methanol serta agar dapat mengetahui jenis
reaksi sintesis pembuatan minyak gandapura. Minyak gandapura bisa dikatakan
sebagai minyak gosok yang mampu meringankan rasa nyeri atau linu pada tulang
dan tidak mempunyai efek samping yang serius bagi kulit. Komponen utama dalam
minyak gandapura adalah senyawa metil salisilat yang kandungannya dapat
mencapai 98%. Metil salisilat ini dapat dibuat atau disintesis dengan cara
melalui reaksi esterifikasi antara metanol dan asam salisilat dengan bantuan H2SO4
sebagai katalisator dan akan menghasilkan minyak gandapura. Asam salisilat ini
merupakan suatu bahan yang cukup penting dalam kehidupan sehari-hari karena
dilihat dari fungsinya yaitu asam salisilat ini dapat digunakan sebagai bahan
obat-obatan antiseptik, analgesik, maupun sebagai bahan untuk keperluan
farmasi. Pada percobaan ini, pada saat campuran asam salisilat 28 gram,
methanol 81 ml, dan 8 ml asam sulfat pekat dimasukkan kedalam labu dasar bulat
dan dikocok menghasilkan warna larutan menjadi bening. Penambahan asam sulfat
pekat disini bertujuan untuk memberi sifat asam pada larutan yang terbentuk.
Setelah direfluks selama 1,5 jam dan campuran didiamkan sampai menjadi dingin
kemudian didestilasi dengan penangas air. Setelah didestilasi campuran larutan
tersebut didinginkan kembali dan dimasukkan kedalam corong pisah lalu ditambahkan
dengan 250 ml aquades dan dikocok kuat. Setelah dikocok kuat ternyata campuran
larutan tersebut menghasilkan 2 lapisan zat cair dan larutan berubah warna
menjadi sedikit berwarna kuning. Setelah larutan berwarna kuning, kami
menambahkan larutan NaHCO3 dan magnesium anhidrat sulfat dengan
tujuan untuk mengeringkan larutan tersebut. Kemudian setelah didiamkan beberapa
menit larutan menjadi kering dan terbentuk ester salisilat. Setelah terbentuk
ester salisilat kemudian disaring kembali dan hasil filtratnya langsung
ditampung kedalam labu destilasi dan didestilasi kembali diatas penangas dan
menghasilkan larutan yang berbau khas seperti bau balsam. Setelah itu kami
dinginkan kembali larutan tersebut dan larutan berubah menjadi bening dan
berbau khas seperti balsam. Hal ini berarti menandakan bahwa larutan yang
berbau khas seperti balsam itu merupakan minyak gandapura.
IX. Pertanyaan Pasca Praktikum
- Mengapa setelah ditambahkan dengan NaHCO3 dan magnesium anhidrat sulfat larutan bisa mengering ? bagaimana reaksi yang terjadi pada proses tersebut?
- Mengapa pada saat hasil filtratnya disaring larutan tersebut mengeluarkan bau khas seperti bau balsam ?
- Pada percobaan ini, asam sulfat digunakan sebagai katalisator, namun perlu pula dilakukan dengan pemanasan. Apakah asam sulfat bisa digantikan dengan katalisator yag lain sehingga tidak perlu dilakukan pemanasan ?
X. Kesimpulan
- Pada pembuatan minyak gandapura ini terjadi reaksi esterifikasi. Reaksi esterifikasi adalah reaksi yang mereaksikan sebuah devirat asam karboksilat (asam salisilat) dan alcohol primer (methanol) pada suasana asam dengan katalis H2SO4 dengan suhu yang tinggi untuk menghasilkan senyawa utama berupa ester dan produk samping berupa air.
- Metil salisilat dapat diperoleh dari sintesis asam salisilat dengan methanol dengan bantuan H2SO4 pekat berdasarkan prinsip reaksi esterifikasi
XI. Daftar Pustaka
Fahmi.2018.Peningkatan
Produktivitas dan Perekonomian Minyak Gandapura (Gaultheria Fragantissima)
dengan menerapkan mesin ekstraktor inaktivasi enzim gaultherase.Abadi
InsanUniversitas Mataram.
Fessenden J.R dan Fessenden S.J.1981.Kimia Organik.Jakarta:Erlangga
Firdaus.2009.Teknik Laboratorium
dan Penuntun Praktikum Kimia Organik. Makassar: Laboratorium Kimia
OrganikJurusan Kimia FMIPA Universitas Hassanudin
Irwandi.2014. Perancang
Pabrik Asam Salisilat dan Phenol. Bandung:Jurusan Teknik Kimia FTI Institut
Teknologi Nasional
Tim Penuntun Kimia Organik 2.2015. Penuntun Kimia Organik 2.Jambi:Universitas Jambi
XII. Lampiran
2. Karena kita melakukan percobaan minyak gandapura di mana bau yang khas dari minyak gandapura ini adalah berbau seperti balsem.
BalasHapusHasil percobaan kita larutan berbau balsem yang menandakan bahwa larutan ini adalah larutan minyak ganda pura.
Widya aria ningsih (RRA1C117001)
BalasHapus1.Karena senyawa tersebut dapat mengikat sisa air yang masih ada sehingga metil salisilatnya bebas dari air.
3. Tidak, karena asam sulfat disini berfungsi sebagai pemberi sifat asam pada larutan. Dilakukannya pemanasan agar mendapat hasil yang sempurna krn setelah pemanasan nanti akan dilakukan lagi pendinginan.
BalasHapus