JURNAL
PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK II
PERCOBAAN
3
“PEMBUATAN
ASAM ASETIL SALISILAT (ASPIRIN)”
DISUSUN
OLEH :
ENDAH SULITYAWATI. RYT
(RSA1C117013)
DOSEN
PENGAMPU :
Dr. Drs. SYAMSURIZAL , M.Si
PROGRAM
STUDI PENDIDIKAN KIMIA
JURUSAN
PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS
KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS
JAMBI
2019
PERCOBAAN
3
I.
Judul : Pembuatan Asam Asetil
Salisilat (Aspirin)
II.
Hari/Tanggal : Rabu / 11 September 2019
III.
Tujuan : Adapun
tujuan dari praktikum ini adalah :
1. Dapat memahami cara pembuatan asam
asetil salisilat dari bahan baku asam
salisilat dan asam asetat anhidrat.
salisilat dan asam asetat anhidrat.
2. Dapat mengetahui dan memahami jenis
reaksi pembuatan asam asetil salisilat.
IV. Landasan Teori
Asam
salisilat (o-hidroksi asam benzoat) merupakan senyawa bifungsional, yaitu
sebagai gugus fungsi hidroksil dan gugus fungsi karboksil. Dengan demikian,
dapat diketahui bahwa asam salisilat ini berfungsi sebagai fenol (hidroksi
benzene) dan juga sebagai asam benzoat. Asam salisilat ini dapat mengalami
reaksi esterifikasi baik sebagai asam maupun sebagai fenol. Apabila direaksikan
dengan anhidrida asam, maka akan mengalami reaksi esterifikasi yang
menghasilkan asam asetil salisilat atau aspirin. Jika asam asetil salisilat
direaksikan dengan methanol atau alkohol maka juga akan mengalami reaksi
esterifikasi menghasilkan ester metil salisilat atau minyak gandapura.
Reaksinya sebagai berikut :
Produk aspirin yang diperoleh, kemudian
akan ditentukan kemurniannya dengan menggunakan metode TLC (Thin Layer
Chromatografi) atau disebut juga dengan kromatografi lapis tipis (KLT) dan
titik lelehnya (Tim Kimia Organik II, 2015).
Aspirin atau asam asetil salisilat merupakan
sejenis obat turunan dari salisilat yang sering dipergunakan sebagai senyawa
penahan rasa sakit, dan anti inflamasi atau peradangan. Aspirin ini ternyata
juga mempunyai efek anti keagulan yang dapat digunakan dalam dosis rendah dalam
waktu yang cukup lama sebagai pencegah serangan jantung. Aspirin menjadi salah
satu obat yang paling umum tersedia di pasaran. Efek utama yang ditimbulkan
aspirin yaitu aspirin ini mampu mengurangi rasa sakit dibagian kepala dan
demam. Namun, aspirin juga memiliki manfaat kesehatan lainnya seperti menjadi
obat darurat untuk menunda serangan jantung. Namun, aspirin ini juga memiliki
efek samping yang buruk bagi tubuh jika dikonsumsi dalam jumlah berlebih.
(George Austin, 1984).
Aspirin atau asam
asetil salisilat berwujud berupa kristal putih yang berbentuk seperti jarum. Dalam
pembuatan aspirin sebaiknya dalam suasana yang tidak berair agar produk yang
dihasilkan lebih baik karena asam salisilat yang terbentuk dengan suasana
berair akan terhidrolisa menjadi asam salisilat berair sehingga produk yang
dihasilkan kurang baik. Aspirin ini diperoleh dengan melalui proses asetilasi
terhadap asam salisilat dengan katalisator H2SO4 pekat. Asetilasi
yaitu proses terjadinya pergantian atom H pada gugus –OH dan asam salisilat
dengan gugus asetil dari asam asetil anhidrat (Fessenden, 1982).
Pada pembuatan aspirin
ini dilakukan rekristalisasi dengan tujuan mendapatkan hasil yang murni. Rekristalisasi
adalah cara yang paling efektif untuk memurnikan zat-zat dalam bentuk padat
salah satunya aspirin. Oleh karena itu, teknik rekristalisasi ini secara rutin
digunakan untuk pemurnian senyawa hasil sintesis dari bahan alami. Selain manfaat
yang telah disebutkan diatas, ternyata aspirin juga berguna untuk mengobati
penyakit rematik dan sebagai obat untuk mengencerkan darah dengan kata lain
mencegah pembekuan darah dalam jantung. Aspirin ini juga telah digunakan untuk
mengatasi anak-anak yang mengidap syndrom bartter dn juga dalam meningkatkan
penutupan hubugan upnormal anatara aorta dan arteri pulmonalis (untuk
paru-paru) pada bayi yang baru lahir (Irwandi, 2014).
Aspirin dibuat dengan
cara mereaksikan asam salisilat dengan asetat anhidrat menggunakan katalis
yaitu asam sulfat pekat sebagai zat penghidrasi. Karena asam salisilat ini
bersifat bifungsional maka asam salisilat ini dapat mengalami dua jenis reaksi
yang berbeda. Andhidrida asam karboksilat dibentuk dengan cara kondensasi dua
molekul asam karboksilat. Asam salisilat adalah asam yang bersifat iritan
lokal, yang dapat berfungsi secara topikal. Terdapat berbagai turunan yang
digunakan sebagai obat luar yang terbagi atas dua kelas yaitu aster dari asam
salilsilat dan aster salisilat dari asam organik. Sedangkan asetat anhidrat
memiliki kegunaan sebagai fungisida dan bakterisida, pelarut senyawa organik,
senyawa yang berperan dalam proses asetilasi, pembuatan aspirin dan digunakan
untuk membuat asetil morphine. Asam asetat anhidrat paling banyak digunakan
dalm industri selulosa asetat yaitu untuk menghasilkan serat asetat, plastik,
serat kain dan lapisan kain (Baysinger, 2004).
V.
Alat dan Bahan
5.1 Alat
- Erlenmeyer
100ml - Gelas
Kimia 500ml
-
Corong Buchner -
Batang Pengaduk
-
Pipet Tetes -
Plat TLC
5.2 Bahan
- Asam Salisilat
Kering 2,5 gr - Anhidrida
Asetat 4ml
-
Asam Sulfat Pekat 2 tetes -
Etanol-air 50%
-
FeCl3
VI.
Prosedur Kerja
Adapun langkah kerja dari praktikum kali ini adalah :
1. Dalam
labu erlenmeyer 100 ml, masukkan 2,5gr asam salisilat kering, 4 ml anhidrida
asam asetat dan 2 tetes H2SO4 pekat.
2. Kocok
campuran sambil dipanaskan di penangas air pada suhu 50-60˚C selama kurang
lebih 15 menit.
3. Tambahkan
50ml air kedalamnya secara hati-hati dan dinginkan campuran dalam ice bath. Saring kristal yang terbentuk dengan
pompa isap dan cuci dengan air es/air dingin.
4. Rekristalisasi:
masukkan produk aspirin yang terbentuk dalam erlenmeyer, tambahkan lebih kurang
5ml etanol-air 50% dan panaskan erlenmeyer diatas hot plate sampai sama kristal
melarut.
5. Jika
tidak semua kristal melarut, tambahkan sedikit etanol-air 50% dan tambahkan
terus setetes demi setetes sampai semua kristal tepat larut.
6. Jika
tetap masih ada residu, saring larutan dalam keadaan panas menggunakan kertas
saring lipat.
7. Dinginkan
filtrat, bila mulai terbentuk kristal masukkan erlenmeyer kedalam ice bath
selama 15 menit.
8. Saring
kristal yang terbentuk menggunakan pompa isap, cuci dengan air dingin dan
biarkan kristal mengering.
9. Timbang
produk yang telah kering, hitunglah % hasilnya.
Tentukan kemurniannya dengan TLC
1. Larutkan
sedikit produk aspirin yang dihasilkan pada langkah ke-8 dengan menggunakan
etanol-air 50%.
2. Pada
plat TLC yang telah disiapkan, totolkan produk aspirin yang telah dilarutkan
tersebut pada garis batas (setelah kanan) dan totolkan standar asam salisilat
yang telah disediakan (sebelah kiri).
3. Tuangkan
5ml eluen (alkohol 95%) ke dalam gelas beker 100 ml, letakkan plat TLC tersebut
(dalam posisi berdiri) kedalamnya dan tutup dengan alumunium foil.
4. Hentikan
proses elusi bila jarak eluen mencapai batas garis atas ujung plat TLC.
5. Keringkan
plat TLC tersebut dan serahkan dan perlihatkan ke pada dosen dan identifikasi
dengan menggunakan larutan FeCl3.
6. Gambar
dengan menggunakan pensil untuk spot/noda yang didapat dan tentukan harga
Rf-nya.
Video terkait praktikum ini dapat
dilihat dari : Https://youtu.be/_BEY55hv8bc
Permasalahan :
1. Mengapa
saat proses pemurnian plat TLC itu diidentifikasi menggunakan larutan FeCl3?
2. Mengapa
pada pembuatan asam asetil salisilat atau aspirin ini dilakukan dengan rekristalisasi?
3. Bagaimana proses reaksi yang terjadi pada
pembuatan aspirin ini?
Anis Nabila (RSA1C117014) mencoba menjawab pertanyaan saudari no 1 , jadi FeCl3 akan berubah menjadi kompleks berwarna ungu, untuk membuktikan apakah dalam kristal masih mengandung asam salisilat, karena asam salisilat adalah fenol. Jika tidak ada gugus fenol warna larutan tidak berubah(kuning)
BalasHapusAssalamu'alaikum warohmatullah wabarakatuh. Saya Putri Iga Noviyanti nim RSA1C117002. Saya akan menjawab pertanyaan nomor 2. Mengapa dilakukan rekristalisasi pada pembuatan asam asetil salisilat ini sebenarnya untuk memurnikan suatu zat organik dalam bentuk padatan. Karena rekristalisasi ini adalah mengkristalkan kembali zat padat yang pertama kali di hasilkan lalu Di rekristalisasikan lagi.
BalasHapus3. Karena pada pembuatan aspirin terjadi reaksi esterifikasi, dimana asam salisilat yang mengubah asam salisilat menjadi ester. Karena esterifikasi merupakan suatu reaksi antara asam alkanat dan alkanol membentuk ester dan air dan juga pada reaksi ini digunakan asam sebagai katalisatornya.
BalasHapus