Sabtu, 21 September 2019

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK II
PERCOBAAN  3
“ PEMBUATAN ASAM ASETIL SALISILAT (ASPIRIN)”




DISUSUN OLEH :
ENDAH SULITYAWATI. RYT
(RSA1C117013)



DOSEN PENGAMPU :
Dr. Drs. SYAMSURIZAL , M.Si






PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA
JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS JAMBI
2019


VII. Data Pengamatan
       

Perlakuan
Hasil Pengamatan
Dimasukkan asam salisilat dan asam asetat, kemudian ditetesi H2SO4 pekat pada labu erlenmeyer, dan diaduk sambil dipanaskan pada penangas air dengan suhu 50-60C selama 15menit


      Larutan berwarna bening
Didinginkan dan ditambah 50ml air sambil diaduk kemudian saring kristal yang sudah terbentuk

        Terbentuk kristal putih
Di rekristalisasi: dimasukkan kristal yang terbentuk kedalam labu erlenmeyer dan ditambahkan 5ml etanol-air 50% dan dipanaskan kembali


              Kristal melarut
Disaring larutan dalam keadaan panas menggunakan kertas saring, dan dinginkan dalam es batu

            Terbentuk kristal
Dibiarkan kristal mengering
Terbentuk kristal bening tajam seperti jarum
Ditimbang produk yang sudah kering
      Terbentuk kristal 0,02 gr



















           

VIII. Pembahasan
Pada praktikum kali ini yaitu berjudul pembuatan asam asetil salisilat atau aspirin. Praktikum ini dilakukan dengan tujuan dapat memahami cara pembuatan asam asetil salisilat dari bahan baku asam salisilat dan asetat anhidrat, serta untuk dapat mengetahui dan memahami jenis reaksi pembuatan asam asetil salisilat. Aspirin atau asam asetil salisilat merupakan senyawa turunan asam salisilat. Aspirin ini mempunyai sifat antipiretik dan juga analgesik Kenapa begitu karena merupakan kelompok senyawa glikosida. Aspirin merupakan salisilat ester yang dapat dibuat dengan menggunakan asam asetat yaitu yang memiliki gugus COOH dan asam salisila yangt memiliki gugus OH.
         Aspirin dalam percobaan ini dibuat yaitu dengan mencampurkan 2,5 gram asam salisilat kering, 4 ml anhidrida asam asetat dan juga 2 tetes H2SO4 pekat. Asam salisilat pada sintesis aspirin ini berfungsi sebagai alkohol yang reaksinya akan berlangsung pada gugus hidroksi. Pada saat asam salisilat dan asam asetat yang kemudian ditetesi H2SO4  dicampur kan dan dipanaskan selama 15 menit, mendapatkan hasil larutan yang berwarna bening. Penambahan asam sulfat pekat pada larutan yaitu H2SO4 berfungsi sebagai katalisator sehingga asam sulfat tersebut berfungsi untuk mempercepat terjadinya sintesis dengan cara menurunkan energi aktivasi sehingga Energi yang diperlukan dalam sintesis sedikit jadi reaksinya akan berjalan lebih cepat. Kemudian pada larutan yang berwarna kuning tadi didinginkan dengan menambahkankan 50 ml air kemudian akan terbentuk kristal yang berwarna putih. Proses pemanasan pada bahan yang tadi itu dapat mempercepat gerak dari molekul dalam larutan sehingga akan dapat mempercepat terjadinya laju reaksi. Kristal yang telah mengalami proses pemanasan tersebut didinginkan kembali Kemudian ditambahkan dengan air dan kristal yang sebelumnya kembali akan menjadi larutan.
     Penambahan air pada kristal tersebut dilakukan yaitu agar tujuannya reaksi pembentukan kristal tersebut dapat berjalan sempurna dan dimaksudkan untuk dapat menghidrolisis kelebihan asam yang terdapat pada kristal aspirin tersebut.  kemudian larutan didinginkan kembali dengan es batu Agar dapat mencapai proses rekristalisasi dengan sempurna. Rekristalisasi tersebut dilakukan dengan cara menambahkan 5 ml etanol-air dengan konsentrasi 50% dan dilakukan pemanasan kembali. Setelah kristal melarut dalam pemanasan tersebut kemudian disaring larutan secara panas dengan menggunakan kertas saring dan corong, hal ini dilakukan karena masih terdapat sedikit kandungan air pada kristal tersebut. Setelah disaring kemudian didinginkan ke dalam es batu, setelah didiamkan di dalam es batu larutan tersebut akan berubah menjadi Kristal kembali, kristal yang terbentuk adalah kristal putih bening seperti jarum yang tajam. Sehingga dalam percobaan ini didapatkan kristal sebanyak 0,02 gram.

Video terkait praktikum: https://drive.google.com/file/d/119gxw6-eB9ng1w5aZ8OA9y0Q_G-IZi38/view?usp=drivesdk

IX. Pertanyaan Pasca
  1. Mengapa harus dilakukan proses rekristalisasi pada percobaan ini ? Apakah jika tidak dilakukan rekristalisasi produk yang dihasilkan tidak akan sempurna?
  2. Mengapa pada pembuatan asam asetil salisilat ini perlu ditambahkan dengan H2SO4 pekat ?
  3. Bagaimana reaksi yang terjadi pada pembuatan asam asetil salisilat ini?

X. Kesimpulan
    Adapun kesimpulan yang didapatkan dalam percobaan ini adalah :
  1. Aspirin merupakan salisilat ester yang dapat dibuat dengan menggunakan asam asetat yaitu yang memiliki gugus COOH dan asam salisila yangt memiliki gugus OH.
  2. Penambahan asam sulfat pekat pada pembuatan aspirin ini berfungsi sebagai katalisator sehingga asam sulfat tersebut berfungsi untuk mempercepat terjadinya reaksi.
  3. Aspirin bersifat analgesik yang efektif sebagai penawar rasa nyeri, selain itu juga merupakan zat anti-inflamasi untuk mengurangi rasa sakit pada cidera ringan.

XI. Daftar Pustaka
Austin, George. 1984. Shereve's Chemical Process Industries. McGra-Hill Book Co: Singapura.
Baysinger, Grace. 2004. CRC Handbook Of Chemistry and Physics. Hill Book Co: Singapura.
Fessenden, Ralph J. 1982. Kimia Organik Edisi ke 3 Jilid 2. Jakarta: Erlangga.
Irwandi, Dedi. 2014. Experiment Of Organic Chemistry. Jakarta: UIN Syarif Hidayatullah.
Tim Kimia Organik. 2015. Penuntun Praktikum Kimia Organik II. Jambi: Universitas                                     Jambi.

XII. Lampiran
Penambahan asam salisilat, asam asetat, serta H2SO4 pekat dalam erlenmeyer
Dilakukan Pemanasan
 
Dilakukan Penyaringan terhadap larutan yang telah 
dipanaskan tadi menggunakan kertas saring

Filtrat yang telah disaring dimasukkan kedalam air dingin/air es
dengan tujuan mendapatkan kristal

Kristal yang didapatkan berwarna putih bening tajam 








3 komentar:

  1. 2. Karena penambahan H2SO4 pekat berguna untuk katalisator sebagai zat penghidrasi.

    BalasHapus
  2. NO 1.Rekristalisasi berfungsi untuk menghilangkan zat pengotor dalam kristal atau biasa disebut memurnikan kristal. jika tidak dilakukan Rekristalisasi,maka hasilnya tidak sempurna ,masih ada kandungan zat lain dalam kristal tersebut,biasanya ditunjukan dengan hasil warna yang tidak maksimal.

    BalasHapus
  3. Hr. Yuniarccih (Rsa1c117001)
    Reaksi yang terjadi pada pembuatan asam asetil salisilat ini adalah reaksi esterifikasi
    Dimana aspirin dibuat dengan bahan dasar asam salisilat yang direaksikan dengan anhidrat asetat dengan bantuan katalis asam sulfat. Reaksi ini akan menghasilkan asam asetil salisilat dan asam asetat
    Terima kasih

    BalasHapus

  Penerapan Teori dalam Penelitian Kualitatif, Kuantitatif, dan Campuran Latar Belakang Permasalahan : Kimia merupakan suatu ilmu yang m...