Sabtu, 02 November 2019


LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK II 
PERCOBAAN 7
"Isolasi Senyawa Bahan Alam Alkaloid"


VII. Data Pengamatan
No
Prosedur Kerja
Hasil Pengamatan
1.               
Dimasukkan 25 gr teh kering, 250 ml air dan 25 gr CaCO3 kedalam erlenmeyer
Campuran berwarna coklat pudar, dan terdapat serbuk teh di dasar erlenmeyer
2.       
Dipanaskan diatas uap air selama 20 menit, sambil diaduk
Campuran mendidih, dan mulai naik keatas
3.       
Dinginkan di udara
Suhu campuran turun
4. 
Disaring larutan dengan corong Buchner, dipindahkan dalam corong pisah
Filtrat berwarna coklat
5.    
Diekstraksi dengan 25 ml kloroform sebanyak 3 kali
Campuran bagian bawah disimpan guna destilasi
6. 
Campuran didestilasi, sampai diperoleh larutan jenuhnya
Larutan berwarna hijau
7.    
Disublimasi dengan cawan
Terdapat Kristal putih

VIII. Pembahasan
Pada percobaan kali ini yaitu isolasi senyawa bahan alam pada alkaloid. Adapun tujuan dilakukannya percobaan ini yaitu agar dapat menguasai teknik-teknik isolasi bahan alam terutama pada alkaloid, dan agar dapat mengenal sifat-sifat kimia alkaloid melalui reaksi-reaksi pengenalan yang spesifik. Alkaloid yaitu senyawa organic yang terdapat dialam dan biasanya bersifat basa dan terasa pahit. Alkaloid bersifat basa dikarenakan adanya atom Nitrogen pada molekul tersebut. Semua jenis alkaloida mengandung atom nitrogen paling tidak satu setiap molekul. Setiap alkaloid yang ditemukan dalam alam masing-masing mempunyai kemampuan biologis tertentu. Ada yang sangat berguna dalam kehidupan seperti pada bidang pengobatan, namun ada juga sebagian yang sangat beracun tergantung kemampuan biologisnya. Alkaloid ini biasanya diperlukan dalam bidang kesehatan seperti dalam pembuatan obat-obatan, baik obat ramuan tradisional maupun non tradisional.
Pada percobaan isolasi senyawa bahan alam alkaloid ini, kami menggunakan tumbuhan daun teh hijau sebagai sampel percobaan. Daun teh sebanyak 25 gr dicampurkan dengan 250 ml air dan 25 gr CaCO3 pada erlenmeyer, campuran tersebut menghasilkan warna coklat pudar dan terdapat serbuk teh pada dasar Erlenmeyer. Saat dipanaskan diatas uap selama 20 menit sambil diaduk campuran tersebut mendidih dan mulai naik keatas. Hal ini berarti suhu mempengaruhi dalam proses penguapan yang ditandai dengan naiknya campuran  keatas. Saat didinginkan, suhu campuran turun. Kemudian larutan disaring dengan menggunakan corong Buchner dan dipindahkan kedalam corong pisah. Terbentuklah filtrate berwarna coklat. Setelah itu filtrate ini diekstraksi dengan 25 ml kloroform sebanyak 3 kali. Ekstraksi ini dilakukan bertujuan untuk memurnikan filtrate yang didapat. Setelah diekstraksi 3kali, terdapat campuran bagian bawah yang selanjutnya akan didestilasi. Kemudian campuran didestilasi hingga diperoleh larutan jenuhnya, larutan yang didapatkan berwarna hijau. Perlakuan destilasi disini bertujuan untuk memissahkan campuran jenuh yang didapatkan dengan prinsip perbedaan titik didih yang cukup jauh dari zat cair dalam campurannya, sehingga zat yang  memiliki titik didih yang rendah akan menguap terlebih dahulu. Larutan yang didapatkan ini kemudian disublimasi sehingga mendapatkan hasil Kristal berwarna putih. Syarat pemisahan dengan sublimasi yaitu campuran yang bercampur harus memiliki perbedaan titik didih yang besar sehingga dapat menghasilkan uap dengan tingkat kemurnian yang tinggi. Tujuan dilakukannya sublimasi yaitu agar dapat mengetahui keberadaan suatu zat dalam suatu sampel yang dianalisa, dan untuk mendapatkan suatu zat murni dari suatu campuran atau sering disebut pemurnian.
 
IX. Pertanyaan Pasca Praktikum
  1. Mengapa pada proses ekstraksi dengan penambahan kloroform dilakukan sebanyak 3 kali?
  2. Mengapa pada isolasi senyawa bahan alam alkaloid ini perlu dilakukannya sublimasi ?
  3. Mengapa saat proses sublimasi yang awal hasilnya berupa larutan bisa berubah menjadi Kristal ?


X. Kesimpulan
            Adapun kesimpulan dari percobaan ini adalah sebagai berikut :
  1. Isolasi senyawa bahan alam ini dapat dilakukan dengan beberapa teknik seperti ekstraksi, destilasi, bahkan jika hasil yang didapatkan belum mencapai tingkat kemurnian bisa dilakukan dengan teknik sublimasi.
  2.  Setelah dilakukan percobaan, dapat diketahui bahwa sifat-sifat kimia dari alkaloid ini yaitu bersifat basa karena umumnya mengandung paling sedikit 1 atom Nitrogen tiap molekulnya, berasa pahit. Alkaloid bebas juga tidak larut dalam air, melainkan larut dalam kloroform, eter, dan pelarut organic lainnya yang bersifat relative non polar.


XI. Daftar Pustaka
      Anwar, Chairil, dkk. 1994. Pengantar Praktikum Kimia Organik. Yogyakarta: Departemen
                Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Proyek Pendidikan
               Tenaga Guru.  
      Hesse, M. 1981. Alkaloid Chemistry. Toronto: John Wiley and Sons, Inc.
      Marliana, dkk. 2005. Isolasi dan Identifikasi Senyawa Isoflavon pada Tanaman Kacang.
              Jurnal Kimia Vol 11. Semarang: Universitas Negeri Semarang.
      Muderawan, I Wayan. 2002. Kimia Organik II. Singaraja: Universitas Pendidikan Ganesha.
      Tim Kimia Organik, 2015. Penuntun Praktikum Kimia Organik II. Jambi : Universitas
              Jambi.

XII. Lampiran



3 komentar:

  1. 2. Kegunaan proses sublimasi pada percobaan isolasi senyawa bahan alam alkaloid ini adalah untuk mempercepat pembentukan Kristal dari simplisia yang diguakan. Karena sublimasi ini untuk mengurangi kadar air.

    BalasHapus
  2. 3. Sublimasi itu hampir sama dengan rekristalisasi. Dimana pada sublimasi dan rekristalisasi digunakan untuk menghilangkan zat pengotor pada larutan yang diuji. zat yang akan disublimasi dimasukkan dalam cawan/gelas piala untuk keperluan sublimasi, ditutup dengan gelas arloji, corong/labu berisi air sebagai pendingin, kemudian di panaskan dengan api kecil pelan-pelan.

    Zat akan menyublim berubah menjadi uap, Uap yang terbentuk karena adanya proses pendinginan berubah menjadi padat yang menempel pada dinding alat pendingin, sehingga hasil yang kita dapat berupa kristal.

    BalasHapus
  3. 1. Ekstraksi harus dilakukan tidak hanya satu kali saja, karena dengan hanya satu kali proses ekstraksi, dapat menyebabkan oelarut tidak benar-benar melarutkan ekstrak dari sampel yang kita gunakan sampai ke sel-sel nya. Sehingga jika dilakukan sebanyak 3 kali ekstraksi, maka dapat diperoleh ekstrak yang maksimal

    BalasHapus

  Penerapan Teori dalam Penelitian Kualitatif, Kuantitatif, dan Campuran Latar Belakang Permasalahan : Kimia merupakan suatu ilmu yang m...