Kamis, 14 November 2019


LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK II
PERCOBAAN 8
“Isolasi Senyawa p-Metoksi Sinamat dari Kencur (Kaemferiam galangal L)



VII. DATA PENGAMATAN
PROSEDUR KERJA
PENGAMATAN
Dimasukkan serbuk kedalam 250 erlenmeyer
Serbuk berwarna putih kekuningan dalam kondisi kering
Direndam dengan 100 ml kloroform
Terdapat selapis larutan kloroform diatas permukaan serbuk simplisia rimpang kencur kering
Dihangatkan pada penangas air sambil digoyang-goyangkan
Bau khas dari kencur bercampur dengan bau khas kloroform semakin kuat, warna larutan semakin memekat keruh
Dibiarkan selama setengah jam pada suhu kamar lalu saring
Larutan kloroform berwarna kuning bening
Dipisahkan residu kencur dan sekali lagi perkolasi sekali lagi menggunakan pelarut  dengan jumlah yang sama
Larutan kloroform bercampur ekstrak kencur terpisah dengan serbuk kasar dari rimpang kencur, diperoleh larutan kuning bening
Filtrate diperoleh kemudian digabung dan dipekatkan dibawah tekanan rendah (volume) hingga volume kira-kira setengahnya
Volume berkurang, warna larutan semakin memekat dan keruh
Didinginkan penyelesaian pekat dalam air, padatan yang terbentuk menyimpang dengan corong Buchner, filtrate dipekatkan sekali lagi dan padatan yang kedua setelah disaring digabung kemudian ditimbang


Diperoleh Kristal berwarna kuning
Dihitung rendemennya! Rekristalisasi dilakukan dalam kloroform kemudian menilai titik lelehnya dan membandingkan dengan suhu (45-50˚C)
Diperoleh Kristal berwarna putih sedikit kuning dan berbau seperti kencur
                                                                                                              
VIII.    PEMBAHASAN
Pada percobaan kali ini, kami melakukan percobaan isolasi senyawa p-metoksi sinamat dari kencur (kaemferiam galanga l). Adapun tujuan dari percobaan ini yaitu dapat menguasai teknik-teknik isolasi senyawa bahan alam khususnya pada fenilpropanoid, dan dapat mengenal sifat-sifat kimia fenil propanol melalui reaksi-reaksi pengenalan yang spesifik. Pada percobaan ini kami menggunakan simplisia rimpang kencur. Kencur ini merupakan tumbuhan alam yang biasanya digunakan sebagai bahan memasak ataupun sebagai bahan obat-obatan tradisional. Kencur ini banyak mengandung senyawa kimia seperti etil p-metoksi sinamat yang tergolong fenil propanoid, etil sinamat komponen utama, p-metoksistiren, dan lainnya. Etil p-metoksi sinamat (C12H14O3) ini mudah larut dalam kepolaran pelarut yang bervariasi dikarenakan etil p-metoksi sinamat ini bersifat nonpolar. Pada kencur ini juga mengandung etil p-metoksi sinamat yang cukup tinggi yaitu mencapai 10% sehingga mudah untuk diisolasi menggunakan pelarut etanol maupun potreleum . Pada percobaan ini, kencur yang telah dihaluskan dan dalam kondisi kering dimasukkan kedalam Erlenmeyer dan direndam dengan menggunakan 100 ml kloroform. Rimpang kencur ini direndam selama 24 jam, dan hasil yang didapatkan yaitu terdapat selapis lapisan larutan kloroform diatas permukaan serbuk simplisia kencur. Perendaman selama 24 jam ini dilakukan dengan tujuan agar didapatkan kandungan ekstrak yang tinggi. Selanjutnya rimpang kencur yang telah direndam selama 24 jam tadi dihangatkan pada penangas air dan didapatkan bau khas dari kencur yang bercampur dengan bau khas kloroform semakin kuat dan warna dari campuran larutan ini juga semakin memekat. Setelah itu campuran ini dibiarkan selama 30 menit pada suhu kamar dan disaring, larutan kloroform yang didapatkan berwarna kuning. Kemudian, residu kencur dipisahkan atau diekstrak dan diperkolasi menggunakan pelarut dengan jumlah yang sama, nah larutan yang didapatkan yaitu larutan kloroform bercampur dengan ekstrak kencur yang terpisah dengan serbuk kasar dari rimpang kencur, sehingga larutan yang diperoleh berwarna kuning bening. Perkolasi adalah suatu ekstraksi yang digunakan untuk memisahkan senyawa organic dari suatu simplisia. Dalam ektraksi suatu senyawa harus diperhatikan kepolaran antara pelarut dengan senyawa yang diekstrak, keduanya harus memiliki kepolaran yang sama atau mendekati sama. Filtrate yang diperoleh tersebut kemudian dicampur dan dipekatkan dibawah tekanan rendah dengan volume yang sesuai, sehingga warna larutan yang didapatkan semakin memekat dan keruh. Kemudian larutan didinginkan pekat dalam air, padatan yang terbentuk belum sempurna, sehingga filtrate dipekatkan sekali lagi dan padatan yang kedua ini disaring kemudian dicampurkan dengan padatan yang pertama sehigga diperolehlah hasil berupa Kristal berwarna kuning. Kemudian yang terakhir dilakukan yaitu rekristalisasi dengan kloroform dengan memperhatikan titik lelehnya. Setelah dilakukan rekristalisasi ini didapatkan hasil Kristal yang berwarna putih agak sedikit kuning dan kristalnya masih berbau khas kencur.

IX. Pertanyaan Pasca Praktikum
1.   Pada percobaan ini, mengapa perlu dilakukan dengan proses ekstraksi dua kali?
2.   Pada percobaan ini, mengapa campuran halus rimpang kencur dan kloroform perlu didiamkan dalam waktu 24 jam ?
3.   Bagaimanakah cara mendapatkan rendemen yang baik ?

X.    Kesimpulan
Adapun kesimpulan dari percobaan ini adalah sebagai berikut:
1.   Isolasi merupakan teknik pemisahan yang dilakukan terhadap komponen senyawa kimia dari campurannya pada tumbuhan atau bahan alam. Isolasi bahan organic ini biasanya dilakukan dengan menggunakan beberapa metode pemisahan seperti yang pada umumnya digunakan yaitu metode ekstraksi pelarut tertentu, dan perkolasi.
2.   Sifat-sifat kimia dari kimia fenil propanol atau etil p-metoksi ini yaitu bersifat nonpolar sehingga mudah larut dalam kepolaran pelarut yag bervariasi.

XI. Daftar Pustaka
Asyaharst. 2011. Isolasi p-Metoksi Sinamat dari Kencur Kaempferia Galanga L dan Sintesis
         Asam p-Metoksi Sinamat Sintesis Turunannya dan Penetapan Struktur.
Jurnal Kimia.
        Gorontalo : Universitas Negeri Gorontalo.

Harborne. 1989. Phytochemical Methods: A Guide to Modern Technique of Modern. Edisi 2.
Salamat, Achmadi. 2003. Kimia Organik. Yogyakarta: Pustaka Belajar.
Solomons, T.W. Graham. 2004. Organic Chemistry. New York : John Wiley Sons.
Tim Kimia Organik, 2015. Penuntun Praktikum Kimia Organik II. Jambi : Universitas
         Jambi.

XII. Lampiran

3 komentar:

  1. 2. dilakukannya maserasi selama 24 jam supaya sel-sel pada kencur dapat aktif dan didapatkannya ekstrak kandungan yang tinggi. hal ini sangat berpengaruh pada keberhasilan akhir, dimana jika kita tidak mengikuti prosedur dg maserasi 24 jam memungkinkan adanya sel yang tidak mengembang dan tidak mengeluarkan ekstrak yang mengandung p-metoksi sinama

    BalasHapus
  2. 3. Dalam ektraksi suatu senyawa harus diperhatikan kepolaran antara pelarut dengan senyawa yang diekstrak, keduanya harus memiliki kepolaran yang sama atau mendekati sama. Filtrate yang diperoleh tersebut kemudian dicampur dan dipekatkan dibawah tekanan rendah dengan volume yang sesuai, sehingga warna larutan yang didapatkan semakin memekat dan keruh. Kemudian larutan didinginkan pekat dalam air, padatan yang terbentuk belum sempurna, sehingga filtrate dipekatkan sekali lagi dan padatan yang kedua ini disaring kemudian dicampurkan dengan padatan yang pertama sehigga diperolehlah hasil berupa Kristal berwarna kuning.

    BalasHapus
  3. 1. Pada percobaan ini, mengapa perlu dilakukan dengan proses ekstraksi dua kali dengan tujuan untuk mendapatkan filtrat yang lebih spesifik dan murni

    BalasHapus

  Penerapan Teori dalam Penelitian Kualitatif, Kuantitatif, dan Campuran Latar Belakang Permasalahan : Kimia merupakan suatu ilmu yang m...