JURNAL
PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK II
PERCOBAAN 1
“
PEMBUATAN SENYAWA ORGANIK ASAM PIKRAT”
DISUSUN
OLEH :
ENDAH SULITYAWATI. RYT
(RSA1C117013)
DOSEN
PENGAMPU :
Dr. Drs. SYAMSURIZAL , M.Si
PROGRAM
STUDI PENDIDIKAN KIMIA
JURUSAN
PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS
KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS
JAMBI
2019
PERCOBAAN
1
I. Judul :
Pembuatan Senyawa Organik Asam Pikrat
II. Hari/Tanggal :
Rabu / 28 Agustus 2019
III. Tujuan : Adapun tujuan
dari praktikum ini adalah :
1. Dapat mengetahui dan memahami salah
satu reaksi substitusi
elektrofilik pada senyawa aromatik.
elektrofilik pada senyawa aromatik.
2. Dapat mengetahui dan memahami sifat
kearomatikan dari senyawa
aromatik yang tersubstitusi.
aromatik yang tersubstitusi.
IV. Landasan Teori
Asam pikrat
adalah senyawa kimia yang mudah terbakar atau flammable ketika dibasahi dengan
lebih 30% air, dan tergolong sangat mudah meledak apabila kering dengan air
kurang dari 30%. Asam pikrat ini tidak cocok dengan oksidator, agen pereduksi,
garam anorganik, logam, alkohol, dan albumin. Sifat asam pikrat ini sangat
unik, yaitu bersifat explosive tetapi juga sensitif terhadap gangguan secara
tiba-tiba seperti panas maupun gesekan. Ledakan yang dapat ditimbulkan asam
pikrat ini dapat melebihi kecepatan maupun kekuatan ledak TNT apabila 2kg asam
pikrat padat dijatuhkan dari ketinggian 36cm. Asam pikrat ini juga bersifat
racun terhadap semua portal yaitu seperti melalui sistem inhalasi, pencernaan
maupun kontak kulit (Riswiyanto, 2009).
Senyawa
aromatik merupakan suatu senyawa hidrokarbon yang memiliki sifat mirip dengan
sifat kimia dari benzena. Senyawa hidrokarbon aromatik bila mengalami reaksi,
maka reaksi yang akan terjadi cenderung reaksi substitusi elektrofilik. Benzena
merupakan senyawa aromatik yang memiliki rumus molekul C6H6. Benzena
juga dapat mengalami reaksi substitusi, yaitu seperti reaksi nitrasi yang
menghasilkan nitrobenzene, reaksi sulfonasi dan halogenasi yang masing-masing
menghasilkan asam benzensulfonat dan seperti bromobenzena. Asam pikrat (2,4,6
–trinitrofenol) merupakan suatu turunan dari fenol. Reaksi pembentukan asam
pikrat dari fenol tidak dapat diperoleh secara langsung dari asam nitrat dengan
fenol, karena fenol terlalu sensitif terhadap reaksi oksidasi. Untuk memperoleh
hasil baik, maka dalam prosedurnya fenol harus terlebih dahulu disulfonasi
untuk pembentkan asam 2,-4 disulfonat dan kemudian ditambahkan asam nitrat
untuk reaksi campurannya. Gugus asam sulfonat dapat melindungi fenol dari
oksidasi dari asam nitrat dan baru kemudian gugus-gugus asam tersebut akan
pelan-pelan digantikan oleh gugus nitro. Hasil yang mungkin diperoleh melalui praktikum
di laboratorium sekitar 65-70% (Tim Kimia Organik II, 2015).
Fenol
merupakan salah satu senyawa aromatik turunan benzene yang memiliki rumus umum
Ar-OH, dimana Ar adalah fenil dan gugus OH merupakan gugus substituent yang
dapat mempengaruhi posisi penyerangan suatu elektrofil terhadap cincin benzene.
Fenol ini dapat mengalami beberapa reaksi antara lain yaitu reaksi nitrasi,
sulfonasi, halogenasi, dan esterifikasi. Suatu gugus yang mengakibatkan suatu
cincin benzene menjadi lebih aktif disebut gugus pengaktifasi. Sedangkan, gugus
yang mengakibatkan cincin benzene menjadi kurang aktif disebut gugus
pendeaktifasi (Darusman, 2003).
Fenol
bersifat lebih asam jika dibandingkan dengan alkohol dan alifatik lainnya. Hal ini
dapat dibuktikan dengan cara mereaksikan fenol dengan NaOH, dimana fenol
tersebut dapat melepaskan H+. Dengan keadaan yang sama, alkohol
serta alifatik lainnya ini tidak dapat bereaksi. Pelepasan ion H+ diakibatkan
pelengkapan orbital antara satu-satunya pasangan oksigen dan sistem aromatik,
yang mendelokalisasi beban negatif melalui cincin tersebut dan menstabilkan
anionnya. Fenol dapat digunakan juga sebagai antiseptik dan berfungsi dalam
pembuatan obat-obatan (bagian dari produksi aspirin, pembasmi rumput liar, dan
lainnya). Fenol yang terkonsentrasi dapat mengakibatkan pembakaran kimiawi pada
kulit yang terkontaminasi (Hart dkk, 2004).
V. Alat dan Bahan :
5.1 Alat
5.1 Alat
-
Labu dasar datar 1 Liter - Balok kayu 10x10x3cm2
-
Corong Buchner -
Gelas Piala 200ml
-
Corong ΓΈ 7cm
5.2 Bahan
- 8 gr Fenol
- 10 ml Asam Sulfat Pekat
- 30 ml Asam Nitrat Pekat
VI. Prosedur Kerja
1. Masukkan 8gr fenol ke dalam labu dasar datar berukuran 1liter.
2. Tambahkan 10ml asam sulfat
pekat, lalu kocok sampai timbul panas.
3. Panaskan labu diatas penangas air selama 30
menit, lalu labu didinginkan dalam air es.
4. Letakkan labu datar diatas balok kayu dalam lemari asam.
5. Tambahkan 30 ml asam nitrat
pekat, lalu kocok campuran ini beberapa menit.
6. Diamkan campuran dan jangan diganggu.
6. Diamkan campuran dan jangan diganggu.
7. Panaskan campuran dalam labu diatas
penangas air selama 4,5 jam sambil dikocok.
8. Bila pemanasan telah sempurna, tambahkan 100ml air.
9. Dinginkan labu dalam air es.
10. Saring kristal yang terbentuk
dengan corong Buchner, lalu cuci dengan air untuk
menghilangkan asam-asam anorganik.
menghilangkan asam-asam anorganik.
11. Kristalkan kembali asam pikrat yang terbentuk dalam 90ml campuran
etanol dan air
dengan perbandingan (1:2) kemudian diuapkan. Selanjutnya, didinginkan untuk
mendapatkan kristal asam pikrat yang berwarna .... periksa titik lelehnya, tiitk leleh
asam pikrat murni adalah ....
dengan perbandingan (1:2) kemudian diuapkan. Selanjutnya, didinginkan untuk
mendapatkan kristal asam pikrat yang berwarna .... periksa titik lelehnya, tiitk leleh
asam pikrat murni adalah ....
12. Hasil pengamatan
Video terkait praktikum ini adalah : https://youtu.be/mVU6HoGF5Gs
Pertanyaan
:
1.
Mengapa saat fenol direaksikan dengan HNO3 meghasilkan asap
berwarna coklat kemerahan ?
2.
Mengapa HNO3 dapat digunakan dalam pembuatan asam pikrat ?
3.
Apa reaksi yang terjadi setelah pencampuran fenol dan HNO3
tersebut ?